Text
Ibuku Bidadariku
Di loteng rumah Alif, di bawah cahaya rembulan yang terang benderang itu, terdengarlah Lik Kino bernyanyi:rnTerang bulan di pantai BanyuwangirnBerpendar-pendar cahayanya, laut bagai cerminrnMari kawan, bersama-sama membangun negararnNegara kita Republik Indonesiarnrn“ Alif...Alif..!” tiba-tiba terdengar suara panggilan.rn“ Nah tuh, pasukanmu datang!” kata Lik Kino.rnBergegas Alif turun. Tampak Mamat, Gugun dan Ripin telah menanti di bawah.rn“ Malam ini terang bulan, ayo kita main di luar!” ajak Gugun.rn“ Teman-teman sudah menunggu di lapangan,” kata Ripin pula.rn“ Ya, ya, ayo kita berangkat,” jawab Alif kemudian.rnMereka pun berangkat.rnrnDalam permainan di lapangan, Alif berusaha serius mengungkapkan tebakannya. “ Ada sorang anak berlari-lari di hutan di kejar tiga ekor macan. Untuk menyelamatkan diri, ia memanjat pohon kelapa. Namun setibanya di tengah-tengah ia terkejut karena di pucuk pohon kelapa itu terdapat seekor ular besar yang siap mencaplok. Anak itu bingung. Kalau terus naik ular itu pasti menelannya, sedangkan bila turun, maka tubuhnya pasti di renyah-renyah oleh tiga ekor macan yang telah menunggu di bawah. Nah, supaya anak itu selamat, bagaimana caranya, hayo?”rn
SDIA130000373 | 8X3 SUS i | My Library | Tersedia |
SDIA 130000374 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain